Cara Mengatasi Resiko Gangguan Jantung.

Penyakit jantung merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Panyakit jantung juga merupakan salah satu penyebab utama kematian diseluruh dunia. Maka dari itu penting untuk tahu cara menghindari resiko terkena gangguan jantung sejak dini. Berikut ini adalah tiga metode sederhana untuk meprediksi penyakit jantung yang kami kutip dari mediaindonesia.com

Tes tidur. Anda mengantuk di siang hari? Jika benar, kemungkinan Anda kurang tidur dan sedang membahayakan kesehatan jantung. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal American Medical Association memaparkan, setiap tambahan satu jam tidur ekstra ke dalam jumlah jam tidur normal bisa mengurangi risiko pengapuran arteri koroner hingga 33 persen.

Saat kurang tidur sedikit saja, tubuh akan melepaskan hormon stres yang mempersempit arteri dan memicu peradangan. Jika Anda terus-terusan merasa lelah dan perlu tidur siang, kemungkinan besar Anda kurang tidur. Cobalah mengubah kebiasan tidur (tidur di ruangan gelap dan pastikan mematikan semua peralatan elektronik) atau tidur 30 menit lebih awal hingga gejala lelah Anda hilang.

Tes kadar vitamin D. Kadar vitamin D rendah bisa meningkatkan tekanan darah dan peradangan di arteri. Untuk mengetahui kadar vitamin D, Anda hanya perlu melakukan tes darah. Mintalah dokter menganalisis kadar vitamin D dalam darah Anda. Kadar optimal, menurut Arthur Agatston, MD, seorang kardiolog dari University of Miami Miller School of Medicine, adalah 30 hingga 40 ng/ml."Tapi beberapa dokter menyatakan bahwa 50 mg/ml atau lebih justru lebih baik," tutur Agatston, seperti dikutip situs prevention.com.

Jika kadar vitamin D dalam darah Anda rendah, cobalah berjemur 10 hingga 15 menit lebih lama per hari (tanpa tabir surya), konsumsi makanan kaya vitamin D (salmon, tuna, jus yang telah diperkaya dengan vitamin D), atau konsumsi suplemen vitamin D (sesuai anjuran dokter). Metode ini merupakan langkah paling sederhana untuk melindungi jantung Anda.

Tes suhu jari. Semua pembuluh darah termasuk pembuluh darah di jari tangan, terang Agatston, dilapisi oleh satu lapisan sel-sel yang dikenal dengan endothelium. Lapisan ini menghasilkan zat kimia yang mempengaruhi fungsi pembuluh darah, menyebabkan pelebaran, penyempitan, serta pengentalan darah.

Gangguan atau perubahan negatif dalam endothelium, terang Agatston, telah terjadi bertahun-tahun sebelum gejala-gejala gangguan jantung lainnya terlihat. Karena itu, peneliti meyakini bahwa kesehatan endothelium bisa memprediksi risiko penyakit jantung dan stroke.

Untuk mengukur kesehatan endothelium, terang Agatston, Anda bisa menggunakan alat yang disebut dengan Vendys. Dalam proses ini, detektor suhu akan ditempelkan di jari telunjuk dan sabuk pengukur tekanan darah dipasang di lengan.

Saat alat pengukur tekanan darah dipompa, aliran darah ke tangan akan berkurang dan suhu jari turun. Setelah lima menit, sabuk dikempeskan dan aliran darah kembali normal. Semakin cepat suhu jari kembali ke normal, terang Agatston, semakin sehat endothelium.

Semoga bermanfaat.