Ternyata "gong xi fa cai" bukan selamat tahun baru


Imlek merupakan perayaan Tahun Baru, tahun baru yang diawali dengan musim semi, tahun yang penuh harapan. Setelah sekian lama berada dalam kedinginan dan salju musim dingin maka merupakan hal yang indah menapak harapan baru. Pohon-pohon gundul mulai menumbuhkan daun-daunnya yang pertama, melambangkan berseminya kembali semangat kehidupan. Matahari kembali memancarkan sinarnya yang penuh kehangatan.

Imlek memang tahun baru Tionghoa. Tapi kalimat “gong xi fa cai”, yang banyak terdengar atau ditempel di selama Imlek yang tahun ini jatuh pada Kamis (3/2), bukan berarti “selamat tahun baru”.

Pada malam tahun baru itu, seperti juga pada berbagai peringatan tahun baru yang lain, seluruh keluarga akan begadang sampai tengah malam menunggu jam 12 malam pergantian tahun.

"Gong Xi Fa Cai - Gong Xi Fa Cai", saling menukar salam dengan memberikan harapan. "Gong Xi Fa Cai" diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi "semoga sejahtera". Sejahtera memang merupakan suatu keinginan yang didambakan oleh sebagian besar orang didunia.


Kadang tulisan “gong xi fa cai” ditulis dengan cara lain karena beda ejaan dan dialek. Misalnya saja “keong hee huat chie” (Hokkien), “kung hei fat choi” (Kanton atau Hongkong), atau “kung hei fat choi” (Hakka).

Meski tulisannya tampak jauh dari dialek lain, tapi cara membaca “Gong Xi Fa Cai” tidak jauh berbeda dengan yang lain yakni: “kung shi fa tsai”. Ini karena huruf “g” di ejaan resmi itu dibaca “k”, “x” dibaca “sh”, dan “c” dibaca “ts”.

Sebagai perbandingan, kata “kungfu” yang biasa di kenal di Indonesia, dalam ejaan resmi Mandarin menjadi “Gongfu”.

“Gong xi fa cai” itu menggunakan bahasa Mandarin dengan Hanyu Pinyin, ejaan huruf Latin yang dipakai resmi di Cina, Taiwan, dan Singapura. Sedang dialek lain menggunakan ejaan tidak resmi Wade-Giles.

Untuk anak-anak, ucapan yang digunakan lebih panjang lagi. Mereka akan mengatakan “gong xi fa cai, hong bao na lai” (kung shi fa tsai, ang pao na lai) yang berarti “selamat dan sejahtera, bawakan saya ang pao”. Bagi anak-anak Tionghoa, Imlek itu seperti Lebaran, saatnya mengumpulkan angpao.

Source : http://artvisualizer.wordpress.com/2010/02/12/makna-gong-xi-fa-cai/