Tragedi Ledakan Bom di JW Marriot dan Ritz Carlton

Kemarin tanggal 17 Juli 2009, bahkan sampai hari inipun kita negara Indonesia menjadi pusat perhatian oleh masyarakat dunia. Setelah kejadian dua ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton jum’at 17 Juli 2009 pagi pukut 07:47 waktu setempat. Kejadian ini memakan 9 korban meninggal dunia dan 41 korban luka-luka yang sudah di temukan. Sebagai warga Indonesia saya turut berbela sungkawa atas meninggalnya korban bom tersebut dan semoga korban luka-luka dapat cepat sembuh dan beraktivitas seperti biasanya.

Peristiwa ini membuat beberapa kepala pemerintahan luar negeri mengeluarkan kecaman terhadap terorisme yang ada di Indonesia. Mereka yakin bahwa kopolisian Indonesia mampu mengatasi masalah ini dan dengan cepat mengungkap dan menangkap otak di balik kejadian ini. Kecaman ini juga datang dari Presiden Amerika Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton juga mengungkapkan kecamannya kepada pelaku pengeboman di dua hotel yang berdekatan tersebut.

Kejadian ini juga sangat di sesalkan oleh pihak Manchester United (MU). Mereka mengaku kecewa dan tidak jadi tandang ke Indonesia untuk melawan all star tim nasional Indonesia yang akan berlangsung 20 Juli 2009.

Setelah kejadian ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan konferensi pers dan membeberkan salah satu temuan dari intelijen sebagai acaman kepada dirinya. Ancaman tersebut beruapa lembaran foto yang menggambarkan dua orang dengan tutup kepala hitam yang sedang melakukan latihan tembak dengan menggunakan gambar Presiden sebagai sasaran tembak.