Pedoman Seks terbaru dari UNESCO

Perilaku seks bebas dikalangan remaja semakin marak terjadi. Buktinya, beberapa hari yang lalu saya mendengar gosip tentang Video mesum remaja SMA kediri yang sempat tersebar di internet. Bahkan saya membaca koran hari ini bahwa banyak mahasiswi kediri suka alat pemuas seks. Mengapa meraka melakukan seks bebas ini mungkin dikarenakan oleh banyak beredarnya video – video porno yang mudah menyebar melalui handphone. Semakin maraknya perilaku seks bebas sebagai akibat dari kebiasaan menonton film porno ini dikhawatirkan dapat meningkatkan penyebaran penyakit HIV/AIDS dikalangan anak-anak muda serta penurunan kesehatan reproduksi dan seksual. Maka dari itu, sebenernya anak-anak muda zaman sekarang perlu di beri SEKS EDUCATION atau program pendidikan seks yang lebih efektif. Sehingga tidak ada perilaku seks menyimpang yang dilakukan para remaja akibat dari film – film porno yang tersebar.

Setiap satu tahun sedikitnya ada 111 juta kasus baru penularan penyakit melalui hubungan seksual yang terjadi di usia 10 – 24 tahun. Sedangkan kasus lain sebanyak 4,4 juta anak perempuan berusia 15 – 19 tahun melakukan aborsi yang membahayakan bagi kesehatan. Dan sekitar 10 persen dari remaja yang melahirkan rentan mengalami kematian saat melahirkan.

Dari data tersebut, ternyata UNESCO telah mengembangkan pedoman baru yang bertema “International Guidelines on Sexuality Education”. Banyak sekali konsep – konsep yang dijelaskan di pedoman tersebut. Tetapi pada intinya pedoman “International Guidelines on Sexuality Education” menjelaskan tentang apa itu pendidikan seks. Dan diharapkan podoman tentang Seks Education ini dapat mengurangi perilaku seks bebas dan penyalahgunaannya. Semoga bermanfaat.