Dalam tiga dasawarsa terakhir, rezim konservatif Iran telah berusaha untuk mencegah meluasnya budaya Barat itu di antara penduduk muda negara tersebut. Namun, hari Valentine telah menjadi sangat populer di Iran dalam satu dasawarsa terakhir. Pria-pria dan wanita-wanita muda bertukar cokelat, bunga, parfum, beruang teddy, dan hadiah lain pada 14 Februari.
Setiap tahun toko-toko hadiah di kota-kota besar dihiasi dengan perlengkapan dan perhiasan hari Valentine dan restoran-restoran di Teheran dipadati pria-pria dan wanita-wanita muda yang keluar untuk berkencan. Namun, kecenderungan tersebut telah dikritik keras oleh tokoh-tokoh konservatif yang melihat tidak ada ruang dalam kebudayaan Islam bagi penyelenggaraan perayaan seperti itu.
Sebagian kaum nasionalis Iran juga mengusulkan untuk mengganti hari Valentine dengan Mehregan, perayaan pra-Islam dan kuno pada awal Oktober, untuk menandai momen ketika waktu siang dan malam sama lamanya pada musim gugur dan menghormati bidadari cinta Persia kuno, Mithra.
Source : http://internasional.kompas.com/read/2011/01/03/10234269/Upaya.Iran.Singkirkan.Hari.Valentine