Dunia otomotif dikejutkan dengan berita keberhasilan sebuah perusahaan Jepang, Genepax, meluncurkan mobil bertenaga air. Menariknya, kendaraan tersebut muncul di saat harga bahan bakar minyak terus melonjak di banyak negara dunia dan sempat ditayangkan di televisi.
Mobil berbahan bakar air adalah mobil hipotetis yang menggunakan air sebagai bahan bakar atau mengubah air menjadi sumber tenaga, tanpa asupan energi jenis lainnya.
Mobil berbahan bakar air tidak berhubungan dengan:
Mesin uap: mesin uap menggunakan air untuk "menghantar" energi dari api atau sumber panas lainnya ke piston atau turbin yang memutar mesin.
Mobil hidrogen, meskipun mobil ini sering menggunakan elemen-elemen serupa. Untuk menjalankan mobil hidrogen menggunakan air, energi dari pembangkit tenaga (power plant) digunakan untuk menghasilkan hidrogen dari air menggunakan metode elektrolisis. Hasilnya yang berupa hidrogen dibakar di dalam mesin pembakaran internal atau digabung dengan oksigen untuk menghasilkan air melalui sel-sel bahan bakar. Pada akhirnya, mobil itu sendiri memperoleh energi dari pembangkit tenaga, dengan hidrogen yang berperan sebagai penghantar energi. Sistem penambahan mesin dengan bahan bakar hidrogen yang banyak dipasarkan dengan cara curang.
Sebaliknya, mobil berbahan bakar air konon mengambil energi dari air itu sendiri, yang menjadi landasan dari mesin yang berputar terus-menerus (perpetual motion machine). Mobil-mobil berbahan bakar air telah disebutkan dalam buku-buku sejarah, surat-surat kabar, dan majalah-majalah sains populer, dan dalam legenda-legenda urban sejak masa 1800-an. Banyak cerita yang menggambarkan mesin-mesin yang dijalankan menggunakan air, dan gagasan ini diberangus oleh perusahaan-perusahaan minyak besar serta produsen-produsen mobil untuk melindungi keuntungan mereka.
Energi Air
Pembakaran bahan-bahan bakar konvensional seperti bensin, kayu, dan batu bara mengubah bahan bakar yang dimaksud menjadi zat yang memiliki energi lebih sedikit (lihat entalpi pembentukan). Energi pun dilepaskan. Dalam kasus bahan-bahan bakar fosil, pembakaran bisa diwakili oleh reaksi kimia berikut:
CH4 + 2 O2 → 2 H2O + CO2
Air adalah "limbah"-nya.
Reaksi-reaksi kimia spontan tidak menciptakan energi, tetapi melepaskan energi dengan mengubah ikatan-ikatan yang tak stabil menjadi ikatan energi yang lebih stabil atau dengan meningkatkan entropi. Air adalah senyawa kimia yang terdapat di mana-mana sebagian karena air memiliki ikatan sangat stabil yang tahan terhadap hampir semua reaksi kimia. Agar air bisa ikut serta dalam reaksi yang menghasilkan energi, harus ditambahkan senyawa-senyawa berenergi tinggi. Sebagai contoh, bahan bakar asetilena yang mudah terbakar bisa dihasilkan dengan menambahkan karbit ke dalam air. Namun, jika demikian, karbitlah "bahan bakar"-nya, bukan air.
Secara teoritis, dimungkinkan untuk menghasilkan energi dari air melalui fusi nuklir, tetapi reaktor fusi nuklir sebesar apa pun bukanlah hal yang praktis, apa lagi di dalam mobil.
Rancangan elektrolitik
Mesin-mesin berbahan bakar air yang diklaim seringkali mendapatkan hidrogen dengan cara mengelektrolisa air. Sel elektrolisis butuh tenaga listrik. Hidrogen dan oksigen yang diperoleh melalui elektrolisa ini dapat dibakar, tetapi untuk mengaktifkan sel elektrolisa saja butuh energi lebih banyak daripada yang bisa didapat dari hasil yang berupa campuran hidrogen-oksigen. Jika tidak, system seperti itu akan serupa dengan mesin yang berputar terus menerus, yang sebenarnya mustahil itu.
Ketika hidrogen dibakar, panas yang dihasilkannya dapat diubah menjadi usaha oleh mesin mobil konvensional empat tak, tetapi efisiensi mesin-mesin seperti itu dibatasi oleh hukum termodinamika kedua dan kemungkinan hanya sebesar 20%. Karena motor listrik konvensional tak menggunakan panas, secara teoritis efisiensi motor seperti ini mendekati 100%. Motor berefisiensi 94% dengan tenaga yang cukup untuk menggerakkan mobil sudah banyak. Salah satu variasi dari tipuan mobil bertenaga air adalah sel bahan bakar air Stenley Meyer, yang mengklaim bahwa hidrogen dan oksigen diproduksi oleh sejenis elektrolisis yang misterius. Rancangan ini juga menjadi mesin yang berputar terus-menerus dan menyalahi hukum pertama termodinamika.
Karburator Elektorlitik Garret
Henry Garrett dari Dallas, Texas konon mendemonstrasikan suatu mobil berbahan bakar air, yang dilaporkan pada 8 September 1935 di surat kabar Dallas Morning News. Mobil itu menghasilkan hidrogen melalui elektrolisis sebagaimana yang bisa dilihat dengan mempelajari paten milik Garret, yang diterbitkan pada tahun itu juga. Paten ini mencakup gambar yang memperlihatkan karburator yang serupa dengan karburator berpelampung biasa tetapi dengan pelat elektrolisis di bagian bawahnya, dan di tempat yang terdapat pelampung untuk menjaga tinggi air.
Paten Garrett gagal mengidentifikasikan sumber energi baru, jadi energi dari aki mobilnya mungkin digunakan untuk mengelektrolisis air menjadi hidrogen, yang kemudian dibakar. Hidrogen dapat diperoleh dari air melalui elektrolisis dengan efisiensi sebesar 50 - 70%. Pembakaran hidrogen akan diubah menjadi energi kinetik putaran oleh motor dengan efisiensi sebesar 25 - 30%. Oleh sebab itu, hanya 10 - 15% energi yang diambil dari aki untuk elektrolisis yang bisa digunakan untuk mengisi ulang akinya walaupun mobilnya tak bergerak. Walaupun mobil ini bisa berjalan sebentar, tak lama kemudian akinya akan habis hingga elektrolisisnya terhenti dan mobilnya pun akan berhenti. Akan jauh lebih efisien jika akinya hanya digunakan untuk menjalankan motor listrik, sebagaimana yang sekarang ini diterapkan oleh mobil-mobil bertenaga baterai. Namun, mobil seperti ini baterainya harus diisi ulang.
Pil bensin dan bahan aditif lainnya
Yang berhubungan dengan tipuan mobil berbahan bakar air adalah klaim bahwa bahan-bahan aditif, sering berbentuk pil, mengubah air menjadi bahan bakar yang bisa digunakan. Ingat bahwa pada lampu karbit, suatu bahan aditif berenergi tinggi menghasilkan bahan bakar yang bisa terbakar. Pil bensin ini konon sudah didemonstrasikan pada kendaraan berukuran sebenarnya, sebagaimana yang dilaporkan pada 1980 di Mother Earth News. Sekali lagi, air itu sendiri tak bisa memberikan energi apapun dalam proses itu, aditif atau pilnyalah bahan bakarnya.
Suatu artikel sains populer di New Scientist pada Jili 2006 menjabarkan mesin jenis baru dengan judul menyesatkan Suatu Tangki Bahan Bakar Penuh Air (A fuel tank full of water). Belakangan, New Scientist memuat surat yang mengritik mereka karena membuat "klaim sensasional yang tak masuk akal" dan menunjukkan bahwa mesin itu sebenarnya menggunakan boron sebagai bahan bakarnya. Dalam hal ini, bahan bakar itu adalah sodium borohidrida, suatu senyawa yang melepaskan oksigenjika bersentuhan dengan air:
NaBH4 + 4 H2O → NaB(OH)4 + 2 H2
Hidrogen terbakar di udara (untuk menghasilkan air):
2 H2 + O2 → 2 H2O
Beberapa senyawa kimia bisa melepas hidrogen jika dicampur air, tetapi pada semua kasus, energi yang dibutuhkan untuk memproduksi senyawa seperti itu melebihi energi yang diperoleh dari pembakarannya.
Klaim-klaim penemuan yang ditutup-tutupi
Para "penemu" mesin-mesin berbahan bakar air sering mengatakan bahwa teknologi itu sudah ada sejak lama tetapi diberangus secara internasional oleh para produsen bahan bakar konvensional seperti perusahaan-perusahaan minyak. Pendaftaran hak paten tak memberangus suatu penemuan karena semua isi hak paten bisa diperiksa oleh publik.
Source : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6743303