
Pemimpin riset Dr William Neal dari West Virginia University mengatakan, pemeriksaan untuk semua anak akan mengidentifikasi anak-anak yang berisiko signifikan menderita sakit jantung prematur.
Neal menambahkan, merawat anak dengan obat penurun kolesterol bernama statin, dapat menekan resiko mengalami gangguan jantung saat menginjak usia pertengahan. Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di negara-negara Barat.
Berdasarkan data dari West Virginia, Neal dan rekannya menemukan lebih dari satu persen semua murid kelas lima memiliki kadar kolesterol yang memerlukan perawatan dengan obat. Namun, sepertiga anak itu tak memiliki keluarga yang menderita sakit jantung atau kolesterol tinggi.
"Saya secara bertahap mulai yakin bahwa pemeriksaan menyeluruh atas anak-anak, bukan hanya suatu pilihan, tetapi perlu," kata Neal.
Ia menambahkan, walau pemeriksaan menyeluruh itu mahal tetapi dapat menghemat banyak uang nantinya bila penyakit jantung dapat dicegah.
Tetapi tak semua ahli sepakat bahwa pemeriksaan adalah gagasan yang baik. US Preventive Services Task Force, panel ahli federal AS, saat ini tak menyarankan pemeriksaan kolesterol rutin pada anak-anak.
"Sayangnya, tak ada bukti bahwa memulai obat untuk menurunkan kolesterol akan mencegah sakit jantung 40 tahun kemudian," kata Dr Michael L LeFevre, seorang anggota satuan tugas tersebut.
Ia mengatakan, perawatan dengan menggunakan statin pada anak-anak masih kontroversial, dan tak ada data keamanan jangka panjang.
Studi yang dilakukan Neal dan timnya dilakukan dengan mengkaji data lebih dari 20.000 anak yang telah diperiksa di berbagai sekolah umum di West Virginia dalam kurun lima tahun.
Source : http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/13/09280281/Anak.Juga.Wajib.Tes.Kolesterol